Evolusi Transmisi Otomatis: Dari Konvensional hingga CVT dan Dual Clutch
Transmisi otomatis telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali diperkenalkan. Dari sistem sederhana yang mengandalkan konverter torsi, kini transmisi otomatis hadir dalam berbagai bentuk seperti CVT (Continuously Variable Transmission) dan Dual-Clutch Transmission (DCT), masing-masing menawarkan keunggulan dalam efisiensi, performa, dan kenyamanan berkendara.rusiaslot88
1. Transmisi Otomatis Konvensional
Transmisi otomatis konvensional menggunakan konverter torsi dan gear planetary untuk memindahkan gigi secara otomatis. Sistem ini dikenal karena kenyamanan dan kemudahannya, terutama saat digunakan di lalu lintas padat. Meski respons perpindahan gigi tidak secepat transmisi manual, versi modern kini telah dilengkapi dengan teknologi pengontrol elektronik (ECT) yang lebih pintar dan efisien.
2. CVT (Continuously Variable Transmission)
CVT tidak menggunakan roda gigi tetap, melainkan sistem puli dan sabuk yang dapat mengubah rasio gigi secara kontinu. Hasilnya adalah perpindahan yang halus tanpa hentakan dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, terutama dalam kondisi berkendara stop-and-go di kota.
Kelebihan CVT:
-
Tidak terasa perpindahan gigi
-
Hemat bahan bakar
-
Minim perawatan mekanis
Namun, bagi pengemudi yang menyukai akselerasi agresif, CVT kadang terasa “kurang bertenaga” atau tidak memberikan sensasi sporty.
3. Dual-Clutch Transmission (DCT)
DCT adalah sistem transmisi otomatis yang menggunakan dua kopling terpisah—satu untuk gigi genap dan satu untuk gigi ganjil. Ini memungkinkan perpindahan gigi yang sangat cepat dan hampir tanpa jeda, sehingga sangat cocok untuk kendaraan berperforma tinggi.
Kelebihan DCT:
-
Respons perpindahan sangat cepat
-
Performa mendekati transmisi manual
-
Efisien dan sporty